inGO

Info Gorontalo.

Berita, Layanan, Pengetahuan

HIJRAH adalah

SIAPA YANG GAK TAU 

H I J R A H


TUJUAN UMUM MADAH
  1. Mengokohkan hubungan peserta dengan perjalanan hidup Rasulullah saw. meneladani secara baik beliau saw., serta mengambil berbagai pelajaran dan ibrah.
  2. Mengajak peserta untuk merenungi berbagai tata cara pengaturan dan manajemen yang ditetap Rasulullah saw. untuk menegakkan negara Islam di Madinah.

TUJUAN KOGNITIF

  • Peserta dapat menjelaskan pengertian hijrah.
  • Peserta dapat menjelaskan perjalanan hijrah Rasulullah saw.
  • Peserta dapat menjelaskan pengertian hijrah maknawi.
  • Peserta dapat menjelaskan hikmat dan manfaat hijrah.
  • Peserta dapat menjelaskan kondisi-kondisi yang mengharuskan seseorang untuk berhijrah.
  • Menjelaskan pengaruh Baiatul Aqobah pertama.
  • Menyebutkan pelajaran dan hikmah dari Baiatul Aqobah kedua.
  • Membandingkan Baiatul Ula dengan Tsaniyah
  • Menjelaskan karakteristik dakwah di Makkah
  • Menulis ringkasan sepuluh baris mengenai kehidupan di Madinah sebelum hijrah.
  • Menjelaskan konspirasi orang-orang musyrik untuk menghabisi Nabi.
  • Menyebutkan perbekalan nabi untuk hijrah.
  • Mengambil intisari hijrah nabi dari Mekah ke Madinah.
  • Memberikan bukti cinta kaum anshor kepada nabi.
  • Menjelaskan apa yang dilakukan nabi di Madinah.
  • Menjelaskan hikmah bahwa yang pertama dibangun oleh nabi adalah masjid.
  • Memjelaskan asas pembentukan masyarakat muslim di Madinah
  • Menyebutkan gambaran persaudaraan sejati antara Muhajirin dan Anshor.
TUJUAN AFEKTIF DAN PSIKOMOTORIK


  1. Mencintai Rasul, keluarganya dan para sahabat dan menanamkan di lubuk hati peserta dan menghindarkan mereka dari orang-orang yang mencela.
  2. Menghormati para sahabat yang telah membela Rasulullah saw.
  3. Merasa sesak (sempit) dada terhadap berbagai sikap yang berujung pada menyakiti Rasulullah saw.
  4. Merasa bahagia dan gembira saat membaca sirah Rasulullah saw. dan sirah para sahabatnya.
  5. Merasa bahagia saat membaca sikap-sikap yang menggambarkan kecintaan beliau saw dari sirah beliau saw.
  6. Merasa rindu untuk mendengarkan hadits Rasulullah saw.
  7. Menolak untuk menyakiti seseorang dengan sepatah kata, sebagaimana ia juga menolak untuk menghina saudaranya seiman.
  8. Berqudwah kepada Rasulullah saw. dalam kecintaan beliau kepada manusia, semangat beliau untuk memberikan yang terbaik kepada mereka (nasehat) serta mendakwahi mereka agar mendapatkan hidayah.
  9. Mengajak kawan-kawannya untuk menteladani Rasulullah saw.
  10. Menggabungkan diri kepada jamaah yang menyeru kepada Allah saw. dengan kebenaran dalam rangka meneladani Rasulullah saw.

TUJUAN TARBIYAH DZATIYAH

  1. Memperkuat kecintaan kepada nabi, ahlul bait dan sahabat di hati para pelajar.
  2. Membekali pelajar dengan kajian tentang kebutuhan manusian terhadap risalah nabawiyah.
  3. Memahamkan pelajar atas hikmah dipilihnya Jazirah Arab sebagai tempat diutusnya nabi Muhammad saw
  4. Memperdalam pemahaman pelajar terhadap penomena pertolongan rabbani dalam memunculkan nabi Muhammad saw. dan mempersiapkannya.
  5. Merenungkan ayat dan ciptaan Allah adalah sarana penting yang mengantarkan manusia mengenal Allah swt dan mengesakan-Nya
  6. Setiap muslim berkewajiban menyediakan waktu harian atau pekanan untuk berkhalwat dengan Rabbnya, mengevaluasi dirinya, merasa dalam pengawasan Rabbnya, memikirkan ciptaan dan ayat-Nya, melepaskan diri dari material dunia dan kesenangannya. Sebagaimana ibadah yang jauh dari mata kebanyakan orang adalah sarana penting untuk ikhlas, dan membersihkan diri dari noda, mengembalikan kebersihan dan kesuciannya.
  7. Banyak memikirkan ayat dan nikmat Allah akan melahirkan rasa cinta dan mengagungkan Allah, memperkecil material dunia di matanya, khususnya jika dzikir itu disertai dengan membaca kitab-Nya.
  8. Menjauhkan diri dari tempat yang tidak baik adalah salah satu bentuk dan salah satu level pengingkaran. Sehingga Rasulullah saw meninggalkan segala macam bentuk kesesatan yang ada di tengah-tengah kaumnya, dan berkhalwat dengan Rabbnya jauh dari kaumnya.
  9. Para kader da’wah harus bisa melakukan rihlah darat, laut atau kebun, untuk menjauhkan diri sesaat dari material duniawi, menemukan hakekat hidupnya dan merenungkan ayat-ayat Allah dan karunia nikmat di sana.
  10. Siswa mengenal kisah turunnya wahyu dan diutusnya rasul dengan menyebutkan hambatan-hambatan yang dihadapinya ketika hijrah.
  11. Menjelaskan penolakan Quraisy terhadap dakwah rasul.
  12. Menyebutkan cara-cara yang bijak yang dipakai oleh rasul dalam menghadapi orang yangkeras kepala, pembangkang Quraisy
  13. Semangat meneladani cara rasul dalam tarbiyah , teladan ,sikap dan contoh serta kisah.
  14. Giat mengajak manusia sesuai kemampuan akal mereka.
  15. aktif meneladani rasul bagaimana mentarbiyah para sahabatnya.
  16.  Bersama-sama berperanserta mentarbiyah masyarakat .
  17. Memberikan bukti bahwa dakwah Islam universal.
  18. Mengenal musuh-musuh islam dari awal mula di  makkah.

MUHTAWA
Hijrah

Hadits yang berkenaan dengan hijrah

Uraian Materi

عَنْ أَمِيرِ اْلمُؤمِنِينَ أبي حَفْصٍ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى الله ورسوله فهجرته إلي الله ورسوله َمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ إِلَى امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ (رَوَاهُ البُخَارِي وَمُسْلِمُ)

Dari Amirul Mukminin, Umar bin Khathab r.a., ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya segala amal perbuatan bergantung kepada niatnya dan tiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka ia akan mendapatkan pahala hijrah karena Allah dan Rasulullah. Barang siapa yang hijrahnya karena faktor duniawi yang akan ia dapatkan atau karena wanita yang akan ia nikahi, maka ia dalam hijrahnya itu ia hanya akan mendapatkan apa yang ia niatkan.” (H.R. Bukhari-Muslim)

1.    Definisi
Hijrah secara bahasa berarti “tarku” (meninggalkan). “Hijrah ila syai” berarti “intiqal ilaihi ‘an ghairi” (berpindah kepada sesuatu dari sesuatu).
Menurut istilah, hijrah berarti “tarku maa nahallaahu ‘anhu” (meninggalkan sesuatu yang dilarang Allah)

Hijrah menurut sejarah penetapan hukum (tarikh tasyri) adalah berpindahnya kaum muslimin dari kota Mekah ke kota Madinah, dan juga dari kota Mekah ke kota Habasyah.
Pengertian hijrah secara khusus dibatasi hingga penaklukan kota Mekah. Setelah itu hijrah dengan makna khusus sudah berakhir, maka tinggallah perintah hijrah dengan makna umum, yaitu berpindah dari negeri kafir ke negeri iman. Makna kedua ini berlaku setelah penaklukan kota Mekah.

Perintah hijrah pada masa Rasulullah saw. adalah perintah yang sangat penting dan melaksanakan perintah tersebut merupakan bagian dari strategi politik dakwah dan hukumnya wajib bagi para sahabat yang berada di luar kota Madinah. Allah memerintahkan Rasulullah saw. dan sahabat untuk membina masyarakat Islam di kota Yatsrib. Hijrah dalam sejarah perjuangan Rasul merupakan strategi dakwah Islam. Para sahabat berlomba-lomba melakukan hijrah, baik dari kota Mekah maupun dari negeri dan kawasan sekitar Mekah, karena mereka memahami bahwa hijrah adalah bagian dari syariat dan strategi dakwah Rasul.

Rasulullah saw. menjanjikan pahala yang besar bagi yang berhijrah dan menjadi catatan atau aib jika seorang muslim tidak berhijrah. Semangat hijrah adalah semangat menaati pemimpin dan semangat melaksanakan kebijakan dakwah. Kesempatan untuk mendapatkan keutamaan hijrah pun dibatasi dengan ditaklukkannya kota Mekah. Rasulullah saw. bersabda, “Tidak ada lagi hijrah setelah penaklukan kota Mekah. Yang masih ada adalah jihad dan niat.” Kenapa, karena memang strategi hijrah pada masa Rasul saat itu adalah mengumpulkan kekuatan dari kota Mekah ke kota Madinah.
Karena itulah pengertian hijrah yang harus senantiasa ada dalam diri setiap muslim adalah pengertian hijrah maknawi. Adapun pengertian hijrah secara maknawi adalah:


  • Meninggalkan kejahiliyahan menuju kepada nilai Islam.
  • Meninggalkan kekafiran menuju iman kepada Allah.
  • Meninggalkan kesyirikan menuju tauhid, mengesakan Allah.
  • Meninggalkan kebatilan menuju hak, kebenaran Islam.
  • Meninggalkan perbuatan maksiat menuju perbuatan ketaatan kepada Allah.
  • Meninggalkan sesuatu yang haram menuju sesuatu yang halal.
  • Meski demikian, dalam beberapa keadaan kondisi orang Islam berada dalam lingkungan  yang mengharuskannya melakukan hijrah fisik. Konsideran dari hijrah fisik tersebut adalah:
  • Hijrah untuk keamanan bagi orang-orang yang lemah seperti hijrahnya kaum muslimin ke Habasyah.
  • Hijrah untuk mengungsi dan bersifat sementara.
  • Hijrah karena panggilan iman bagi seluruh kaum muslimin ke kota madinah. Hijrah ke madinah adalah bentuk mobilitas umum untuk mengokohkan basis sosial dan basis geografis. Kebijakan hijrah seperti ini pada masa Rasulullah saw. selain panggilan keimanan, ini merupakan kebijakan politik Islam untuk menghadapi tantangan musuh dari luar Madinah.

0 komentar:

Post a Comment

Informasi Gorontalo

Berikut Info Rekruitmen CPNS 2018 Info Gorontalo

Rekruitmen CPNS 2018 Info Gorontalo Berikut Info Rekruitmen CPNS 2018! Pemerintah akan membuka penerimaan CPNS Daerah Tahun 201...