] Indonesia –
Indonesian – [ إندونيسي
Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali
2011 - 1432
﴿ المسيح الدجال ﴾
« باللغة
الإندونيسية »
اللجنة الدائمة
للبحوث العلمية والإفتاء
ترجمة: محمد إقبال أحمد غزالي
مراجعة: أبو زياد إيكو هاريانتو
2011 - 1432
Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmiah Dan Fatwa
Pertanyaan: Kami
pernah mendengar tentang cerita fitnah Dajjal, bahwa
ia menyuruh langit menurunkan hujan, menyuruh bumi untuk menumbuhkan tanaman,
atau membawa dan melihat perbendaharaan bumi, ia membunuh seseorang dan
menghidupkannya lagi. Dan
orang-orang yang mengajar kami berkata: ‘Tidak benar yang dilakukan Dajjal, ia
hanyalah khayalan yang menipu pandangan manusia padanya,’ berilah penjelasan
kepada kami?
Jawaban:
Diriwayatkan dari Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam bahwa Dajjal akan muncul di akhir zaman, ia akan berkata
kepada langit, "Hujanlah, maka ia menurunkan hujan. Ia berkata kepada
bumi, "Tumbuhlah, maka ia menumbuhkan tanaman. Ia membunuh seseorang yang
beriman, kemudian ia berkata kepadanya, "Bangunlah, maka ia bangun dan
Dajjal berkata kepadanya: Aku adalah tuhanmu, mukmin itu menjawab, "engkau
bohong, akan tetapi engkau adalah si buta pendusta yang diceritakan oleh
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, demi Allah, tidaklah aku percaya padamu kecuali keyakinan (bahwa engkau adalah pembohong). Dan sesungguhnya ia ingin membunuhnya
setelah itu namun tidak bisa. Sesungguhnya ia (Dajjal) mengaku sebagai tuhan.
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menjelaskan tiga tanda
kedustaannya dalam pengakuan sebagai tuhan, pertama, bahwa mata sebelah kirinya
buta, dan Allah subhanahu wa ta’ala tidak buta. Kedua, bahwa tertulis di
antara kedua belah matanya ‘kafir’ yang dibaca setiap muslim yang pandai
membaca dan yang tidak. Ketiga, bahwa ia dilihat di dunia dan Allah subhanahu
wa ta’ala tidak bisa dilihat oleh seseorang
kecuali ia telah mati.
Hal itu ditunjukkan oleh hadits Nawwas bin Sam’an radhiyallahu
‘anhu dalam riwayat Muslim pada bab Fitnah Dajjal dari sabdanya:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : (فَيَأْتِي
عَلَى الْقَوْمِ فَيَدْعُوْهُمْ فَيُؤْمِنُوْنَ بِهِ وَيَسْتَجِيْبُوْنَ لَهُ, فَيَأْمُرُ
السَّمَاءَ فَتُمْطِرُ وَاْلأَرْضَ فَتُنْبِتُ" ...إلى قوله صلى الله عليه وسلم
عنه: ثُمَّ يَدْعُوْ رَجُلاً مُمْتَلأً شَبابًا فَيَضْرِبُهُ بِالسَّيْفِ فَيَقْطَعُهُ
جَزْلَتَيْنِ رَمْيَةَ الْغَرضِ ثُمَّ يَدْعُوْهُ فَيقبلُ وَيَتَهَلَّلُ وَجْهُهُ وَيَضْحَكُ.)
رواه مسلم
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda: “Dia datang kepada suatu kaum, lalu mengajak mereka. Maka mereka
beriman dengannya dan menerima ajakannya. Ia menyuruh langit (untuk hujan) maka
ia menurunkan hujan dan menyuruh bumi (untuk menumbuhkan tanaman) lalu ia
menumbuhkan )tanaman(…hingga
sabdanya tentang Dajjal: kemudian ia memanggil seorang laki-laki yang kuat
lalu menebasnya dengan pedang, memotongnya dua bagian yang tepat[1],
lalu ia memanggilnya, maka ia datang, muka berseri dan tertawa.”[2]
Dan dalam riwayat Muslim rahimahullah yang lain, dari Abu Sa’id
al-Khudri radhiyallahu ‘anhu : dalam sabdanya:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :
(فَيَخْرُجُ إِلَيْهِ يَوْمَئِذٍ رَجُلٌ هُوَ خَيْرُ النَّاسِ أَوْ مِنْ خَيْرِ
النَّاسِ فَيَقُوْلُ لَهُ: أَشْهَدُ
أَنَّكَ الدَّجَّالُ الَّذِي أَخْبَرَنَا رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم
حَدِيْثَهُ, فَيَقُوْلُ الدَّجَّالُ: أَرَأَيْتُمْ إِنْ قَتَلْتُ هذَا ثُمَّ
أَحْيَيْتُهُ أَتَشُكُّوْنَ فِى اْلأَمْرِ؟ فَيَقُوْلُوْنَ: لاَ, فَيَقْتُلُهُ
ثُمَّ يُحْيِيِهِ, فَيَقُوْلُ حِيْنَ يُحْيِيِهِ: وَاللهِ مَا كُنْتُ قَبْلَ هذَا
قَطُّ أَشَدُّ بَصِيْرَةً مِنِّي اْلآنَ. قَالَ: فَيُرِيْدُ الدَّجَّالُ أَنْ
يَقْتُلَهُ فَلاَ يُسَلَّطُ عَلَيْهِ) رواه مسلم
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda: ‘Pada hari itu keluarlah seorang laki-laki sebaik-baik manusia
atau dari sebaik-baik manusia, lalu ia berkata kepadanya (Dajjal): ‘Aku
bersaksi bahwa engkau adalah Dajjal yang diceritakan oleh Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada kami.’ Dajjal berkata: ‘Bagaimana
pendapatmu jika aku membunuh ini kemudian menghidupkannya, apakah kamu ragu
dalam perkara? Mereka menjawab: Tidak. Lalu ia membunuhnya, kemudian
menghidupkannya. Lalu ia berkata ketika ia menghidupkan: Demi Allah, sebelumnya
aku belum pernah merasa lebih melihat (mengerti, paham) dari pada aku
sekarang.’ Beliau bersabda: ‘Maka Dajjal ingin membunuhnya namun ia tidak bisa
melakukannya.’[3]
Dan dalam riwayat Muslim rahimahullah pula:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : (أَنَّ مَعَ
الدَّجَّالِ مَاءٌ وَنَارٌ, فَنَارُهُ مَاءٌ بَارِدٌ وَمَاؤُهُ نَارٌ, فَلاَ تَهْلِكُوْأ)
رواه البخاري ومسلم
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda: “Sesungguhnya ada air dan api bersama Dajjal, maka apinya adalah
air yang dingin dan airnya adalah api, maka janganlah kamu binasa.”[4]
Dan yang terakhir inilah yang dikatakan padanya: bahwa ia adalah khayalan (qamrah).[5]
Dan cerita lainnya dari yang disebutkan dari
ceritanya bukanlah khayalan, akan tetapi kenyataan yang diberlakukan Allah subhanahu
wa ta’ala di atas tangannya untuk menjadi cobaan yang berbeda dengannya
yang baik dari yang buruk, disertai adanya hujjah atas kebohongannya dalam
pengakuannya terhadap ketuhanan.
Imam Muslim radhiyallahu ‘anhu berkata: ‘Abu
Khaitsamah Zuhair bin Harb menceritakan kepada kami, ia berkata: Walid bin
Muslim menceritakan kepada kami. Ia berkata: Abdurrahman bin Yazid bin Jabir
menceritakan kepada saya. Ia berkata: Yahya bin Jabir ath-Tha’i qadhi Himsy
(Aleppo, Siria) menceritakan kepada saya. Ia berkata, "Abdurrahman bin
Jubair menceritakan kepada kami. Dari bapaknya Jubair bin Nufair al-Hadhrami,
sesungguhnya ia mendengar Nawwas bin Sam’an al-Kilabi radhiyallahu ‘anhu.
Dan menceritakan kepada saya Muhammad bin Mihran
dengan sanad yang sama dalam hadits Nawwas radhiyallahu ‘anhu:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : (فَيَأْتِي
عَلَى الْقَوْمِ فَيَدْعُوْهُمْ فَيُؤْمِنُوْنَ بِهِ وَيَسْتَجِيْبُوْنَ لَهُ فَيَأْمُرُ
السَّمَاءَ فَتُمْطِرُ وَاْلأَرْضَ فَتُنْبِتُ, فَتَرُوْحُ عَلَيْهِمْ سَارِحَتُهُمْ
أَطْوَلَ مَا كَانَتْ ذرى وَأَسْبَغَهُ ضُرُوْعًا وَأَمَدَّهُ خَوَاصِرَ. ثُمَّ يَأْتِي
الْقَوْمَ فَيَدْعُوْهًُمْ فَيَرُدُّوْنَ عَلَيْهِ قَوْلَهُ, فَيَنْصَرِفُ عَنْهُمْ
فَيُصْبِحُوْنَ مُمْحِلِيْنَ لَيْسَ بِأَيْدِيْهِمْ شَيْئٌ مِنْ أَمْوَالِهِمْ ...فيه:
ثُمَّ يَدْعُوْ رَجُلاً مُمْتَلأً شَبابًا فَيَضْرِبُهُ بِالسَّيْفِ فَيَقْطَعُهُ جَزْلَتَيْنِ
رَمْيَةَ الْغَرضِ ثُمَّ يَدْعُوْهُ فَيقبلُ وَيَتَهَلَّلُ وَجْهُهُ وَيَضْحَكُ )
رواه مسلم
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda: “Maka ia (Dajjal) datang kepada kaum, lalu mengajak mereka (untuk
percaya kepadanya) maka mereka beriman dengannya dan menerimanya. Ia menyuruh
langit (untuk menurunkan hujan) maka ia menurunkan hujan dan menyuruh bumi
(untuk menumbuhkan tanaman) maka ia menumbuhkan. Lalu pergilah (jadilah) ternak
mereka yang paling tinggi punuknya, paling banyak susunya, paling banyak isi
perutnya (karena kenyang). Kemudian ia mendatangi suatu kaum mengajak mereka,
namun mereka menolak ajakannya, maka ia berpaling dari mereka, jadilah mereka
miskin, tidak ada sedikitpun harta di tangan mereka…’ dan padanya:
‘Kemudian ia memanggil seorang laki-laki yang kuat, lalu menebas dengan pedang,
memotongnya dua bagian yang tepat, lalu ia memanggilnya, maka ia datang, muka
berseri dan tertawa.[6]
Dst.
Dan dalam riwayat Muslim rahimahullah yang
lain, dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu :
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :
(فَيَخْرُجُ إِلَيْهِ يَوْمَئِذٍ رَجُلٌ هُوَ خَيْرُ النَّاسِ أَوْ مِنْ خَيْرِ
النَّاسِ فَيَقُوْلُ لَهُ: أَشْهَدُ
أَنَّكَ الدَّجَّالُ الَّذِي أَخْبَرَنَا رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم
حَدِيْثَهُ, فَيَقُوْلُ الدَّجَّالُ: أَرَأَيْتُمْ إِنْ قَتَلْتُ هذَا ثُمَّ
أَحْيَيْتُهُ أَتَشُكُّوْنَ فِى اْلأَمْرِ؟ فَيَقُوْلُوْنَ: لاَ, فَيَقْتُلُهُ
ثُمَّ يُحْيِيِهِ, فَيَقُوْلُ حِيْنَ يُحْيِيِهِ: وَاللهِ مَا كُنْتُ قَبْلَ هذَا
قَطُّ أَشَدُّ بَصِيْرَةً مِنِّي اْلآنَ. قَالَ: فَيُرِيْدُ الدَّجَّالُ أَنْ
يَقْتُلَهُ فَلاَ يُسَلَّطُ عَلَيْهِ) رواه مسلم
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda: “Maka keluarlah kepadanya pada hari itu seorang laki-laki
sebaik-baik manusia atau dari sebaik-baik manusia, lalu ia berkata
kepadanya (Dajjal): ‘Aku bersaksi bahwa engkau adalah Dajjal yang diceritakan
oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada kami.’ Dajjal berkata:
‘Bagaimana pendapatmu jika aku membunuh ini kemudian menghidupkannya, apakah
kamu ragu dalam perkara? Mereka menjawab: Tidak. Lalu ia membunuhnya, kemudian
menghidupkannya. Lalu ia berkata ketika ia menghidupkan: Demi Allah, sebelumnya
aku belum pernah merasa lebih melihat (mengerti, paham) dari pada aku
sekarang.’ Beliau bersabda: ‘Maka Dajjal ingin membunuhnya namun ia
tidak bisa melakukannya.’[7]
Dari bab ‘Menyebutkan Dajjal dalam kitab Fitan (jilid 8).
Wabillahittaufiq, semoga shalawat dan
salam selalu tercurah kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.
Fatawa Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmiah Dan Fatwa
3/102-104.
[1]
Bisa juga maksudnya: jarak di antara kedua bagian tubuhnya
sekadar lemparan anak panah menuju sasaran. (dikutip dari catatan kaki fatawa).
[2]
HR. Muslim 2937.
[3]
HR. Muslim 2937.
[4]
HR. al-Bukhari 7130 dan Muslim 2934
[5]
Dikuasai sihir atas kedua matanya atau
tipuannya kepadanya.
[6]
HR. Muslim 2937.
[7]
HR. Muslim 2938
0 komentar:
Post a Comment